KATA PENGANTAR
Sebagai mahkluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa sudah sepantasnya penyusun memanjatkan puji syukur kehadirat atas segala rahmatnya dan karunia yang telah dilimpahkan kepada penyusun, sehingga penyusun makalah ini dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perancang Sisitm Informasi”dengan tepat waktu.
Penyusun meyakini segala daya upaya manusia tidak sia-sia belaka penyusun suatu karya ilmiah seperti ini pada prinsipnya mengembangkan dua misi pokok yaitu; misi akademik dam misi sosial. Pada misi akademik penulis makalah merupakan penganti tes tenggah semester (TTS) yang harus di selesaikan setiap mahasiswa/i dalam rangka penyelesaian studi di perguruan tinggi. Karya ilmiah yang di hasilkan akan di persembahkan pada almameter sebagai menara gading bagi kemajuan ilmu dan teknologi. Sedangkan pada misi social suatu karya ilmiah adalah proses mempelajari, mengamati, meneliti, dalam kaitan ini penyusun mengkorek hal-hal yang selama ini menjadi sebab akibat ketinggalan mahasiswa/i sekaligus membuka sakrawala pemikiran yang baru bagi peningkatan peran pelajar dalam peningkatan sumber daya manusia di Negara Republik demokratik Timor Leste yang baru belasan tahun merdeka.
Baucau, Mei 2013
Penulis
(SALVADOR MONTEIRO)
BAB
I
PENDAHULUHAN
- Latar Belakang
Perkembangan ilmu
dan teknologi selalu beriringan dengan tingkat peradaban manusia.
Dengan bertambahnya ilmu dan teknologi yang dikuasai maupun yang
diterapkan, diharapkan manusia dapat meningkatkan kesejahteraan
peradaban manusia secara keseluruhan, walaupun dampak-dampak negatif
selalu bermunculan seiring dengan kemajuan teknologi manusia.
Dalam perkembangan
ilmu pengatahuan dan teknologi, manusia selalu berusaha untuk mencari
suatu cara sehingga penerapan dari iptek itu sendiri memberikan
banyak keuntungan dan meringankan beban kerja manusia. Oleh karena
itulah, saya berusaha memaparkan dalam makalah ini tentang “Merancang
Sistem Informasi”.
- Perumusan Masalah
Dari
latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka perumusan
masalah dalam penulis ini, adalah merancang
output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan
perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung mendesign sistem
informasi.
Bagian
ini juga memaparkan tentang Perancang
sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what?
Sedangkan desain digunakan untuk menjawab pertanyaan how?
Desain
berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun untuk memenuhi
kebutuhan pada fase kesuksesan.
- Tujuan Penulisan Masalah
Untuk
mengefektifkan biaya pemasukan data, mencapai keakuratan yang tinggi
dan untuk menjamin pemasukan data dapat diterima & dimengerti
oleh pemakai. Serta juga bagainama tahap perancangan / desain sistem
mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
- Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terinci).
Kedua tujuan ini jelas berfokus pada perancangan atau desain sistem
yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap
yang nantinya digunakan untuk pembuatan program komputer.
Untuk mencapai tujuan ini, seorang perancang system informasi harus
dapat mencapai sasaran–sasaran sebagai berikut:
- Desain sistem harus bermamfaat, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan ini berarti bahwa data harus mudah diperolah, metode-metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan dan mudah dipahami.
- Desain sistem harus mendukung tujuan utama.
- Perencanaan sistem harus efektif dan efesien untuk dapat mendukung keputusan yang akan diambil oleh pimpinan, termasuk tugas-tugas lainnya yang tidak dilakukan dengan menggunakan komputer.
Perancangan
sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangun yang terinci untuk
masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan
informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur,
orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian
system.
- Mamfaat Penulisan Masalah
- Manfaat Teoritis
Manfaat
teoritis adalah untuk memperkaya khasana ilmu pengetahuan yang
khususnya mengenai perancang
sistim informasi
dan umumnya untuk memperkaya ilmu teknologi khususnya di bidang
Teknik Informatika (IT).
- Manfaat Praktis
Diharapkan
dari manfaat praktis dalam penulisan makalah ini dapat dijadikan
referensi atau acuan bagi kalangan Universitas Oriental Timor Lorosae
Kelas B Baucau dalam merumuskan merancang sistim informasi, terutama
dalam proses merancang/mendesign sistim informasi.
BAB
II
TINJAUAN
TEORITIS
2.1
Pengertian Sistem
Sistem
didefinisikan menjadi 2 kelompok sistem, yaitu yang menekankan pada
prosedumya dan yang menekankan pada komponen atau elermenya.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur Sistem
adalah
suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul
bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran
tertentu.
Sistem
adalah sekelompok elemen-elemen yang saling terintegrasi dengan
maksud yang sama
untuk
mencapai suatu tujuan.
Suatu
sistem umum memiliki beberapa komponen, dimana masing-masing komponen
tersebut saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan
definisi dari sistem, maka suatu sistem mempunyai elemen-elemen atau
komponen yang mendukungnya, yaitu:
1.
Input.
Input
adalah energi atau bahan baku yang dimasukkan ke dalam sistem.
2.
Proses.
Suatu
sistem mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan
menjadi keluaran.
3.
Output.
Output
adalah hasil dari energi atau bahan baku yang dapat dipergunakan oleh
pihak lain dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Output
dapat merupakan input untuk sub sistem yang lain.
4.
Umpan Balik .
Merupakan
keadaan yang terjadi terhadap sistem akibat dari penerapan suatu
sistem. Umpan balik ini dapat menimbulkan keadaan yang menguntungkan
atau mengganggu kelangsungan hidup sistem. Penilaian tentang
keberhasilan system ditentukan oleh proses ini.
5.
Mekanisme Kontrol.
Kegiatan
yang memfokuskan pada pengendalian terhadap pelaksanaan akan kerja
didalam proses guna pencapaian sistem, namun yang terpenting dari
pengendalian adalah pengendalian yang seminimal mungkin guna
efisiensi dengan tingkat kualitas sistem yang tinggi.
6.
Batasan.
Merupakan
daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya
atau dengan lingkungan luamya.
7.
Tujuan Sistem (Goal Sistem).
Suatu
sistem dapat mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau
suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan
ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan
sistem-sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran
atau tujuannya.
2.2
Konsep Data Dan Informasi
Secara
konseptual data dan informasi mempunyai arti yang berbeda. Data
merupakan kata jamak dari datum yang berarti gambaran mengenai fakta,
statistik, dan lain sebagainya, yang belum memiliki makna atau arti,
Sedangkan informasi didefinisikan sebagai kumpulan dari fakta,
statistik dan lain-lain yang memiliki makna atau arti. Jadi yang
membedakan data dan informasi adalah makna yang dikandungnya. Oleh
karena itu tidak heran jika pemakaian kata data dan informasi sering
kali dipertukarkan. Untuk lebih memperjelas perbedaan data dan
informasi, maka dibawah ini dijelaskan definisi yang diberikan oleh
Burch Jhon G. Jr. dalam bukunya yang berjudul “Information
Systems : Theory and Practice” :
Data adalah fakta dasar, data baru berarti jika sudah diolah dan
dikaitkan dengan konteks tertentu. Informasi adalah suatu hasil
pengolahan data dalam bentuk agregat untuk menghasilkan pengetahuan
atau kemampuan.
2.3
Tahapan Dalam Pembentukan Sistem
Setiap
subsistem dari organisme hidup-lahir, bertumbuh menjadi matang,
berfungsi dan akhimya mati. Proses evolusioner ini disebut siklus
kehidupan sistem atau sistem development life cycle (SDLC). Proses
pengembangan sistem mencakup 5 (lima) tahapan, yaitu:
1.
Tahap Perencanaan.
Dalam
tahap perencanaan merupakan tahapan awal yang dilakukan dalam proses
perancangan suatu sistem. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan
antara lain adalah: Menyadari masalah, mendefinisikan masalah,
menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem,
membuat studi kelayakan, mempersiapkan usulan penelitian sistem,
menyetujui atau menolak penelitian proyek, menetapkan mekanisme
pengendalian.
2.
Tahap Analisis.
Pada
saat perencanaan telah selesai, tahap selanjutnya beralih pada
analisis dari sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah
penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk
merencanakan sistem yang baru atau diperbarui. Pada tahap ini
kegiatan yang dilakukan adalah: Mengumumkan penelitian sistem,
mengorganisasikan tim proyek, mendefinisikan kebutuhan informasi,
mendefinisikan kriteria kinerja sistem, menyiapkan usulan rancangan,
menyetujui atau menolak rancangan proyek.
3.
Tahap Rancangan.
Dengan
memahami sistem yang ada dan persyaratan-persyaratan sistem baru,
kemudian beralih pada tahap memvahas rancangan sistem baru. Rancangan
system adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem
baru. Ini biasanya digunakan suatu alat bantu untuk menggambarkan
rancangan sistem yang akan dibuat. Alat bantu tersebut biasanya
adalah Data Flow Diagram kegiatan yang dikerjakan pada tahap ini
antara lain adalah: Menyiapkan rancangan sistem yang terinci,
mengidentifikasikan berbagai altematif konfigurasi sistem,
mengevaluasi berbagai altematif konfigurasi sistem, memilih
konfigurasi yang terbaik, menyiapkan usulan penerapan, menyetujui
atau menolak penerapan sistem.
4.
Tahap Implementasi.
Dalam
tahap implementasi kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber
daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang
bekerja. Dalam kegiatan ini ada 8 (delapan) tahapan kegiatan yaitu :
Merencanakan penerapan, mengumumkan penerapan, mendapatka sumber daya
perangkat keras, mendapatkan sumber daya perangkat lunak, menyiapkan
database, menyiapkan fasilitas fisik, mendidik peserta dan pemakai,
masuk ke sistem yang baru.
5.
Tahap Penggunaan.
Dalam
tahapan ini mencakup 3 (tiga) kegiatan sekaligus, yaitu menggunakan
sistem melakukan audit terhadap sistem yang bersangkutan dan
melakukan perawatan terhadap sistem. Dalam menggunakan sistem,
diharapkan pemakai menggunakan sistem sesuai dengan tujuan yang telah
digariskan sebelumnya. Sedangkan pada kegiatan mengaudit sistem,
dilakukan studi untuk mengetahui sampai sejauh mana sistem yang
bersangkutan dapat memenuhi kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya. Kegiatan ini biasanya dilakukan berulang-ulang dengan
periode tertentu. Pada kegiatan sistem selain dilakukan kegiatan yang
berhubungan dengan perawatan sistem yang bersangkutan, juga dilakukan
modifikasi agar system tetap dapat mendukung penyelesaian pekerjaan
yang diperlukan. Hal tersebut dilakukan antara lain untuk:
- Menjaga agar sistem selalu ‘Up-to-date’ dan sesuai dengan pekerjaan.
- Meningkatkan kinerja karena adanya saran-saran baru yang lebih baik.
- Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Perancangan Sistem
Setelah
tahap penulis perancang system informasi selesai dilakukan, maka
penulis perancang system informasi telah mendapatkan gambaran dengan
jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi penulis
sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap
ini disebut dengan perancangan sistem.
Perancang
sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what?
Sedangkan desain digunakan untuk menjawab pertanyaan how?
Desain
berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun untuk memenuhi
kebutuhan pada fase kesuksesan.
Perancangan
sistem dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu:
- Perancangan sistem secara umum / perancangan konseptual, perancangan logikal / perancangan secara makro.
- Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.
- Elemen-Elemen Pengetahuan Yang Berhubungan Dengan Proses Desain:
- Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu: man, machines, material, money dan methods.
- Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh dari pemakai selama fase analisis sistem.
- Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.
- Metode pemrosesan data, apakah: manual, elektromechanical, puched card, atau computer base.
- Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l: capture, classify, arrange, summarize, calculate, store, retrieve, and reproduce dan disseminate.
- Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll.
- Langkah Dasar Dalam Proses Desain:
- Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem.
- Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model), berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.
- Menerapkan kendala2 organisasi (applying organizational contraints). Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan adalah: performance, reliability, cost, instalation schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
- Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities). Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-output. Untuk menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sbb:
- Mengidentifikasn output terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan sistem (system’s goal)
- Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut
- Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk membangun field informasi yang diperlukan.
- Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah input menjadi output yang diperlukan.
- Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang disimpan selama pemrosesan input menjadi output.
- Ulangi langkah a-e terus menerus samapi semua output yang dibutuhkan diperoleh.
- Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data.
- Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas pendukung, estimasi cost pembangunan; kurangi input, output dan pemrosesan yang ekstrim
- Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data yang menentukan kualitas umum pemrosesan data.
- Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem.
- Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penyusunan proposal ini adalah:
- Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan desain sistem.
- Menyiapkan model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan diajukan.
- Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan dan merawat sistem.
- Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi yang mungkin berpengaruh terhadap desain sistem akhir.
- Prinsip Dasar Desain
Ada
2 prinsip dasar desain, a.l:
- Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi sistem. Resource mana yang bisa diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang efektif terutama dalam cost.
- Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi yang memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul (subsistem fungsional) yang terpisah sehingga memudahkan kita untuk berkonsentrasi mendesain per modul. Sebuah sistem informasi dapat dipecah menjadi 7 subsistem fungsional, a.l: data collection, data processing, file update, data storage, data retrival, information report dan data processing controls.
- Petunjuk umum dalam desain subsistem fungsional sebuah sistem informasi:
- Sumber data sebaiknya hanya dikumpulkan sekali sebagai input ke sistem informasi.
- Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya langkah untuk me-record, collect dan prepare data untuk prosessing. Semakin sedikit langkah semakin akurat.
- Data yang dihasilkan dari sistem berbasis komputer sebaiknya tidak dimasukkan lagi ke sistem.
- Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data harus lebih kecil dari pewaktuan informasi tersebut diperlukan.
- Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling optimal
- Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan tergantung dari kebutuhan informasi.
- Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit segera setelah di kumpulkan.
- Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak divalidasi pada proses selanjutnya.
- Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan sesudah sebuah aktifitas prosesing yang besar dilakukan.
- Data harus dapat disimpan hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali ada kendala sistem.
- Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri dan maintenance.
- Semua data harus dapat dicetak dalam format yang berarti untuk keperluan audit.
- File transaksi harus di maintain paling tidak dalam 1 siklus update ke basis data.
- Prosedur backup dan security harus disediakan untuk semua field data.
- Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur reorganisasi secara periodik.
- Semua field data harus memiliki tanggal update/akses penyimpanan terakhir.
3.2
Sistem Informasi
A.
Pengertian Sistem
Sistem
adalah suatu satuan (entity) yang terdiri dari dua atau lebih
komponen
yang erat berhubungan dan saling terintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Hal
diatas dapat diperkuat oleh beberapa hal antara lain yaitu:
- Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
- Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.
B.
Elemen-Elemen Sistem
Dalam
Sistem Informasi mengatakan bahwa tidak semua sistem memiliki
kombinasi
elemen
yang sama, tetapi suatu susunan dapat diperlihatkan pada gambar
2.1,
berikut:
Keterangan
gambar:
Sumber
daya input diubah menjadi sumber daya ouput. Sumber daya mengalir
dari elemen input, melalui elemen transformasi, ke elemen
output.
Suatu mekanisme pengendali memantau proses transformasi
untuk
menyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Sebagian sistem
dapat mengendalikan operasi mereka sendiri yang
disebut
sistem lingkaran tertutup. Sebagian lagi sistem yang tidak dapat
mengendalikan operasi mereka sendiri disebut sistem lingkaran
terbuka.
C.
Pengertian Informasi
Informasi
adalah hasil dari proses pengelolahan data yang memiliki arti dan
berguna bagi yang menerimanya. Informasi sangat diperlukan oleh semua
pihak baik organisasi ataupun perorangan. Informasi yang baik
tentunya adalah sebuah informasi yang cepat, tepat dan akurat yang
dapat mendukung pihak manajemen di dalam melakukan pengambilan
keputusan. Baik atau buruknya manajemen di dalam melakukan
pengambilan keputusan. Baik atau buruknya.
- Hal diatas dapat diperkuat oleh beberapa hal antara lain yaitu:
- Informasi adalah suatu data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
- Informasi adalah data yang telah dibentuk ke dalam form yang berarti dan berguna untuk manusia.
- Informasi adalah data yang dikonversi atau diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu.
D.
Pengertian Sistem Informasi
Sistem
informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan,
pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengelolaan, pengendalian
dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung
pengambilan keputusan di dalam organisasi sehingga organisasi dapat
mencapai sasaran dan tujuannya. Hal diatas dapat diperkuat oleh
beberapa hal antara lain yaitu:
- Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan fungsinya mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan, menganalisis dan menggambarkan masalah yang kompleks dalam suatu organisasi.
- Sistem informasi adalah kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
- Tingkatan Sistem Informasi
Sistem
informasi dibagi menjadi
empat
tingkatan:
- Sistem infor masi tingkat operasional, adalah sistem informasi yang mengawasi aktivitas dasar dan transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan.
- Sistem informasi tingkat pengetahuan, adalah sistem informasi yang mendukung pengetahuan dan data pekerjaan di dalam suatu perusahaan.
- Sistem informasi tingkat manajemen, adalah sistem informasi yang mendukung, mengawasi, mengontrol, mengambil keputusan dan aktivitas administrasi dari manajer menengah.
- Sistem informasi tingkat strategi, adalah sistem informasi yang mendukung rencana aktivitas jangka panjang yang disusun oleh manajer senior.
Tingkatan
sistem informasi dapat digambarkan, pada gambar 2.2
Gambar
2.2 Hubungan Tingkat Sistem Informasi dan Kelompok Pengguna
B)
Komponen Sistem Informasi
Komponen
sistem informasi adalah sebagai berikut:
- Sumber Daya Sistem Informasi.
Model
sistem informasi menunjukan bahwa sistem informasi terdiri dari lima
sumber daya dasar antara lain: manusia,
hardware,
software
data dan jaringan.
- Sumber Daya Manusia
Manusia
dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi.
Sumber
daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar SI.
- Pemakai akhir (juga disebut sebagai pemakai atau klien) adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Mereka dapat berupa pelanggan, tenaga penjualan, teknisi, staf administrasi, akuntan, atau para manajer. Sebagian besar dari kita adalah pemakai akhir sistem informasi.
- Pakar SI adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Mereka meliputi analis sistem, pembuat software, operator sistem, dan personal tingkat manajerial, teknis dan staf administrasi SI lainnya.
3.
Sumber Daya Hardware
Sumber
daya
hardware
meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan dalam
pemrosesan informasi. Contoh-contoh
hardware
dalam sistem informasi berbasis komputer adalahl:
- Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan pusat yang berisi proses mikro, dan berbagai peralatan periferal yang saling berhubungan. Contohnya adalah sistem komputer palmtop laptop, atau desktop, sistem komputer berskala menengah, dan sistem komputer mainframe besar.
- Periferal komputer, yang berupa peralatan seperti mouse elektronik atau keyboard untuk input data dan perintah, layar video, atau printer untuk output informasi, dan disk magnetic atau optikal untuk menyimpan sumber daya data.
4.
Sumber Daya Software
Sumber
daya software
meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Sumber daya
software
dibutuhkan dalam bentuk perintah pemrosesan infromasi dan prosedur
agar dapat dengan baik menangkap, memproses, serta menyebarkan
informasi
bagi
para pemakai. Contoh-contoh sumber daya
software
adalah:
- Software sistem, seperti program sistem operasi, yang mengendalikan serta mendukung operasi sistem computer.
- Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu komputer oleh pemakai akhir. Contohnya adalah program analisis penjualan, program penggajian, dan program pengolah data (word processing).
- Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi. Contohnya adalah perintah untuk mengisi formulir kertas atau menggunakan software.
5.
Sumber Daya Data
Data
dapat berupa banyak bentuk, termasuk data alfanumerik tradisional,
yang terdiri dari angka dan huruf serta karakter lainnya yang
menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya.
Data
teks, terdiri dari kalimat dan paragraf yang digunakan dalam
menulis
komunikasi, data gambar, seperti bentuk grafik dan angka,
serta
gambar video grafis dan video; serta data audio, suara manusia dan
suara-suara lainnya, juga merupakan bentuk data yang penting.
Sumber
daya sistem informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses oleh
berbagai teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam:
- Database yang menyimpan data yang telah diproses dan diatur.
- Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuknya, seperti fakta, dan peraturan.
6.
Sumber Daya Jaringan
Teknologi
telekomunikasi dan jaringan seperti
internet, intranet, ekstranet
telah menjadi hal mendasar bagi operasi
e-business dan e-commerce
yang berhasil, untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem
informasi berbasis komputer. Teknologi komunikasi dan jaringan adalah
komponen sumber daya dasar dari semua sistem informasi. Sumber daya
jaringan meliputi:
- Media komunikasi. Contohnya meliputi kabel twisted-pair. Kabel tembaga, dan kabel optikal fiber; serta teknologi gelombang mikro, selular, dan satelit yang nirkabel.
- Dukungan jaringan. Kategori umum ini menekankan bahwa banyak hardware, software, dan teknologi data dibutuhkan untuk mendukung operasi dan penggunaan jaringan komunikasi. Contohnya meliputi pemrosesan komunikasi seperti modem dan prosesor antarjaringan, serta software pengendali, seperti software sistem operasi jaringan dan penjelajah internet.
3.3. Pengertian Perancangan Sistem
Perancangan
sistem diawali dengan menentukan segala keperluan yang akan memenuhi
apa yang akan dibutuhkan oleh sistem, siapa yang mengambil langkah
ini dan bagaimana mereka akan disesuaikan. Umumnya, perancangan
bergerak dari input ke output. Keluaran (output) sistem, yang terdiri
dari
reports
dan
file untuk
memuaskan kebutuhan organisasi harus dibatasi dengan jelas.
Hal
diatas dapat diperkuat oleh:
Perancangan
sistem adalah teknik komplementer pemecahan masalah (yang)
bekerjasama dengan sistem analisis) yang menyusun kembali komponen-
komponen sebuah sistem kembali ke sistem yang utuh-dengan harapan
menghasilkan
sistem yang lebih baik. Teknik ini dapat melibatkan
penjumlahan,
penghapusan, dan perubahan komponen-komponen terhadap sistem
sebelumnya.
Dengan demikian Perancangan Sistem dapat diartikan sbb:
- Tahap siklus pengembangan sistem
- Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
- Persiapan untuk rancang bangun implementasi
- Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
- Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
- Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-konponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu system
3.4. Personil Yang Terlibat
Analis
sistem seharusnya melibatkan beberapa personil, seperti:
- Spesialis pengendalian
- Personil penjamin kualitas
- Spesialis komunikasi data
- Pemakai system
3.5. Perancangan Sistem Secara Umum
Tujuan
dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran
secara umum kepada user tentang sistem yang baru.
Analisis
sistem dan desain sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi
menunjukkan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan dimodelkan
selama fase analisis menyediakan dasar bagi desain sistem secara umum
untuk dibuat. Fase analisis sistem merupakan investigasi dan
berorientasi ke temuan. Pada fase ini, profesional sistem harus
sering membuat fitur yang baru atau berbeda dari model dasar yang
dibuat selama analisis sistem.
Kuncinya
adalah dapatkan atau tuliskan semua ke dalam kertas tanpa mencoba
untuk memperbaiki desain sistem lebih awal. Aturannya adalah:
berinteraksi dengan user, periksa dengan anggota tim, periksa dengan
teknisi (pemrogram); desain ulang, periksa, periksa dan periksa
kembali tetapi jangan coba-coba untuk membangun detail yang lebih
rendah atau spec kecil selama fase ini. Semua ini akan dilakukan jika
salah satu dari desain sistem secara umum sudah dipilih untuk
implementasi.
TIGA
KATEGORI DESAIN SISTEM
- Global-Based Systems (Sistem Berbasis Global)
Untuk
mendesain sistem yang berbasis global (global-based) membutuhkan
pemeriksaan secara seksama dan lengkap atau penggantian dari seluruh
komponen desain umum. Beberapa tipe perubahan yang umum adalah:
- Output yang lama: dari laporan berbentuk tabel setiap bulannya menjadi layar grafik berwarna 2 atau 3 dimensi
- Proses baru dibuat
- Input diambil dari peralatan scan daripada dengan pensil dan kertas
- Database hirarki lama diubah ke database relasional baru dengan standar bahasa query
- Kontrol yang bervariasi diinstal, termasuk UPS (Uninterruptible Power Systems), DRP (Disaster Recovery Plans), peralatan enkripsi dan peralatan kontrol akses biometri
- Platform teknologi baru yang menggabungkan seluruh topologi jaringan organisasi (komputer dan peralatannya) yang mendukung.
Membutuhkan
beberapa tim proyek yang langsung ditunjuk dari CIO.Lembar kerjanya
berisi semua komponen desain umum berikut deskripsi masing-masing
secara umum. Beberapa alternatif diberikan ke user untuk di review
dan diketahui.
Setelah
direview, alternatif beberapa aspek dapat digabungkan untuk dibuat
gabungannya.Beberapa diantaranya dapat diterima atau dapat ditolak.
- Group-Based Systems (Sistem Berbasis Kelompok)
Sistem
ini melayani cabang-cabang atau group user khusus dalam organisasi.
Kelompok ini memiliki kebutuhan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan
dan membuat keputusan yang tepat. Perancang sistem yang bekerja pada
group ini perlu memiliki pengetahuan tentang bekerja pada sistem
group-based. Perancang tidak perlu memusatkan perhatian ke
perancangan desain sistem tertentu, seperti database dan platform
teknologi tetapi pada output, input, proses, kontrol dan untuk
platform teknologi, khusus untuk group local (LAN).
- Local-Based Systems (Sistem Berbasis Lokal)
Sistem
ini khusus didesain untuk beberapa orang, sering satu atau dua, untuk
aplikasi khusus tambahan. User memiliki PC dan ia direncanakan untuk
memiliki sistemnya. Profesional sistem umumnya dipakai untuk bekerja
sama dengan user menganalisis mendesain, mengevaluasi sistem yang
berbeda, memilih satu dan mengimplementasikan dengan menggunakan
jaringan dan pendukungnya.
ADAPUN
4 KUNCI ELEMEN RAD ADALAH:
- Joint Application Development (JAD)
- Specialists With Advanced Tools (SWAT) teams
- Computer-Aided System and Software Engineering (CASE) tools
- Prototyping
Joint Apllication Development (JAD)
Efektif
untuk digunakan di sistem global-based.JAD dapat juga dipakai di
sistem group-based maupun local-based.Kunci utamanya adalah joint;
user dan professional sistem bekerja sama untuk menganalisis dan
mendesain sistem.
3
Perbedaan Model Perancangan, Yaitu:
1. Model Perancangan Mental Desainer (Designer’s Mental Design
Model)
Model
ini diformulasikan dari pengalaman, pengetahuan, studi lapangan dan
input dari interaksi yang dilakukan dengan user.
2. Model Perancangan Mental User (User’s Mental Design Model)
Idealnya
model ini dan model desain sistem konseptual adalah sama. Interaksi
joint dan proses desain diulang hingga model desain sistem konseptual
sama dengan model desain mental user.
3. Model Perancangan Sistem Konseptual
Menggambarkan modeling tool, seperti Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), decision table, screen prototype of report, decision tree, dll.
Specialists with Advanced Tools (SWAT) teams
Terdiri
dari 3 atau 4 profesional sistem yang memiliki kemampuan dan
motivasi.Tim proyek yang kecil lebih produktif dibandingkan dengan
tim proyek untuk sistem yang lebih besar.
CASE Tools
Digunakan
oleh tim SWAT untuk menambah produktifitas dan kualitas kerja dari
membangun sistem.
- Menambah disiplin
- Mengurangi kesalahan dan kekosongan desain
- Mengurangi kerja sistem yang berulang
Prototyping
Bekerja
dengan JAD dimana user ditunjukkan dengan apa yang akan mereka
dapatkan dan meresponnya. CASE memfasilitasi prototyping untuk
membuat desain layar, model-model yang bervariasi dan dialog yang
cepat serta untuk memodifikasinya saat berinteraksi dengan user.
Dengan
RAD, penyusunan prototyping tidak dibuang, tetapi menjadi bagian dari
desain sistem akhir. Pendekatannya mencapai aturan 80:20, 80%
permintaan user dapat dipenuhi dengan 20% desain sistem.Tim SWAT
bekerja di akhir dari sistem. Pengalaman user membantu tim SWAT dalam
mendefinisikan perubahan-perubahan yang tidak terbayangkan.
Macam
dari aturan 80:20 ini untuk membangun sistem adalah teknik kotak
waktu DuPont (time box technique) dimana proyek sistem harus
diselesaikan tidak lebih dari 90 hari.Pendekatan ini lebih ke teknik
manajemen proyek. Jika melebihi 90 hari berarti kehilangan kesempatan
bisnis dan akan melebihi estimasi waktu dan uang.
3.6.
Tahapan Perancangan Sistem
A. Perancangan Output
Perancangan
output atau keluaran merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena
laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap
unsur manusia yang membutuhkannya.
Tipe
Output dapat dibedakan:
- Eksternal
Tujuan output untuk informasi diluar organisasi pemakai
Contoh: faktur, check, tanda terima pembayaran, dll.
- Internal
Tujuan output untuk informasi dilingkungan organisasi pemakai
Contoh:
laporan-laporan terinci, laporan-laporan ringkasan, dll.
Yang
harus diperhatikan dalam perancangan output:
- Tipe output (Eksternal, Internal)
- Isi output (keterangan atau informasi)
- Format output (berupa keterangan/narrative, tabel atau grafik)
- Frekuensi (banyaknya pencetakan dalam periode tertentu)
Langkah-langkah
Perancangan Output Secara Umum:
- Menentukan kebutuhan Output dari sistem yang baru
Output yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat.
- Menentukan parameter dari Output (lihat yang harus diperhatikan dalam perancangan Output)
B.
Perancangan Input
Proses
Input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu:
- Data capture / Penangkapan data
- Data preparation / Penyiapan data
- Data entry / Pemasukan data
Input
yang menggunakan alat input tidak langsung mempunyai 3 tahapan utama,
yaitu data
capture, data preparation
dan data
entry.
Sedangkan
input yang menggunakan alat input langsung terdiri dari 2 tahapan
utama, yaitu data
capture
dan data
entry.
Tipe
Input dapat dibedakan:
- Eksternal
Pada tipe ini pemasukan data berasal dari luar organisasi
Contoh:
faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi, dll
- Internal
Pada tipe ini pemasukan data hasil komunikasi pemakai dengan sistem
Contoh:
faktur penjualan, order penjualan, dll
Yang
perlu diperhatikan dalam Perancangan Input adalah:
- Tipe input
- Fleksibel format
- Kecepatan
- Akurat
- Metode verifikasi
- Mudah dikoreksi
- Keamanan
- Mudah digunakan
- Kompatibel dengan sistem yang lain
- Biaya yang ekonomis
Langkah-langkah
Perancangan Input Secara Umum:
- Menentukan kebutuhan Input dari sistem yang baru
Input yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat
- Menentukan parameter dari Input.
Alat
Input direct entry:
MICR,
OCR, OMR, Digitizer, Image Scanner, Pos Device, ATM, Mouse, Voice
Recognition.
C. Perancangan Dialog
Tujuan
dari perancangan Dialog adalah:
- Untuk menjaga agar pemasukan data benar
- Untuk menjawab pertanyaan yang sering diajukan oleh pemakai
Tipe
Dialog:
- Dialog Aktif
Pemakai mengajukan pertanyaan atau memasukan data
PEMASUKAN DATA BARANG |
Nomor
Order :
Nama
Barang :
Jumlah
Barang :
Harga
:
Penjual
:
Tanggal
Pemesanan Barang :
Tanggal
Diterima Barang :
|
- Dialog Pasif
Pada tipe ini pemakai memilih pilihan yang tersedia
PROGRAM SISTEM INVENTORY |
MENU PILIHAN
PILIHAN ANDA: … |
Yang
perlu diperhatikan dalam Perancangan Dialog adalah:
- Mudah digunakan
- Dapat memberikan petunjuk
- Menggambarkan atau sesuai dengan keinginan pemakai
- Cepat memberikan respon
- Dapat menampilkan pesan kesalahan
- Fleksibel
D. Perancangan Proses Sistem
Tujuan
dari Perancangan Proses Sistem adalah:
- Untuk menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi yang benar
- Untuk mengawasi proses dari system
Perancangan
Proses Sistem ini bisa digambarkan dengan:
- Sistem Flowchart
- DFD
- Dll
Proses
- Real Time
- Batch
- Online
- Offline
E. Perancangan Database
Penerapan
database dalam sistem informasi disebut dengan database system.
Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi
yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan lainnya.
Tipe
dari File
- File Master
Berisi data yang tetap dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu.
Terdapat
2 tipe file master:
a.
File Referensi
Data yang tetap, dimana pengolahan terhadap data tersebut memerlukan waktu yang lama
b.
File Dinamik
Data yang ada dalam file berubah tergantung transaksi
- File Input / Transaksi
Berisi
data masukan yang berupa data transaksi dimana data-data tersebut
akan diolah oleh computer
- File Laporan
Berisi informasi yang akan ditampilkan
- File Sejarah / Arsip
Berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi disimpan untuk keperluan masa dating.
- File Backup / Pelindung
Berisi salinan data-data yang masih aktif di database pada suatu waktu tertentu
- File Kerja / Temporary File
Berisi data-data hasil pemrosesan yang bersifat sementara
- File Library
Berisi program-program aplikasi atau utility program.
Akses File:
Metode yang menunjukkan bagaimana suatu program komputer akan membaca
record-record dari suatu file.
File
dapat diakses dengan 2 Cara, yaitu:
- Sequential (urut)
- Direct / Random (langsung)
Organisasi
File:
Pengaturan
dari record secara logika didalam file dihubungkan satu dengan yang
lainnya:
- File Urut (Sequential File)
Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan urut pula
- File Urut Berindex (Indexed Sequential File)
Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan langsung
- File Akses Langsung (Direct Acces File).
Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan langsung.
Alat Perancangan Database:
- ERD
- Mapping
- Normalisasi
Langkah-langkah
Perancangan Database secara umum:
- Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru
- Menentukan parameter dari file database
F. PERANCANGAN KONTROL
Tujuannya
agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki
keandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan serta kegagalan proses
sistem.
Ancaman
Sistem
- Kesalahan manusia (lalai, kurang pelatihan)
- Perangkat lunak yang bersifat merusak / menipu (Salami Technique, Trojan Horse, Logic Bomb, Worm, Virus)
- Penyadapan
- Pengaksesan yang tidak sah
- Perubahan / kehilangan database
- Kegagalan landasan teknologi
Jenis
Kontrol
- Pencegahan
- Pendeteksian
- Pengkoreksian
G. PERANCANGAN JARINGAN
Langkah:
- Membuat segmen bidang usaha (berdasarkan geografis, departemen, bangunan, lantai, dsb)
- Membuat sebuah model LAN
- Mengevaluasi LAN untuk menentukan apakah mereka cocok untuk tiap segmen diseluruh usaha
- Interkoneksi segmen-segmen jaringan
Topologi:
- Bus
- Star
- Ring
H. Perancangan Komputer
Kelompok
Komputer:
- Mainframe
- Mini Komputer
- Mikrokomputer
Device:
- Input
- Output
- Proses
- Penyimpanan
3.7. Tekanan-Tekanan Perancangan
Perancangan
sistem informasi harus memperhatikan sejumlah tekanan desain (forces
design):
- Integrasi (Integration)
- Jalur Pemakai / Sistem (User / System Interface)
- Tekanan Persaingan (Competitive Forces)
- Kualitas dan kegunaan Informasi (Information Quality and Usability)
- Kebutuhan-kebutuhan System (Systems Requirements)
- Kebutuhan-kebutuhan Pengolahan Data (Data Processing Requirements)
- Faktor-faktor Organisasi (Organizations Factors)
- Kebutuhan-kebutuhan Biaya Efektifitas (Cost Effectiveness Requirements)
- Faktor-faktor Manusia (Human Factors)
- Kebutuhan-Kebutuhan Kelayakan (Feasibility Requirements)
BAB
IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Perancangan
Sistem Informasi yang diajukan ini adalah digunakan sebagai sarana
untuk meningkatkan nilai tambah Universitas Oriental Timor Lorosae.
Dari hasil penulisan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
- Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai system.
- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terinci).
Kedua tujuan ini jelas berfokus pada perancangan atau desain sistem
yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap
yang nantinya digunakan untuk pembuatan program komputer.
Untuk mencapai tujuan ini, seorang perancang sistem informasi harus
dapat mencapai sasaran–sasaran sebagai berikut:
- Desain sistem harus bermamfaat, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan ini berarti bahwa data harus mudah diperolah, metode-metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan dan mudah dipahami.
- Desain sistem harus mendukung tujuan utama.
- Perencanaan sistem harus efektif dan efesien untuk dapat mendukung keputusan yang akan diambil oleh pimpinan, termasuk tugas-tugas lainnya yang tidak dilakukan dengan menggunakan komputer.
4.2.
SARAN
Berdasarkan
hasil penulisan yang telah diuraikan diatas ada kekurangan makalah
ini, maka penulis minta mohon maaf kepada pada para pembaca atas
kata-kata, kalimat atau gaya bahasa maka penulis dapat menerima
kritikan dan saran yang bersifat positif dan konstruktif demi
menyempurnakan makalah ini dan dengan
adanya perancangan sistim informasi yang sudah di bahas pada bab
sebelumnya, sebaiknya diterapkan dan diimplementasikan secepatnya,
kiranya semua kritikan, masukan dan saran penulis dapat menerima
dengan kedua belah tangan.