MAI VISITA AMI NIA WEB SITE BEMVINDO
Home » » PENGENALAN SYSTEM INFORMASI

PENGENALAN SYSTEM INFORMASI

Written By THALYFUTO on Selasa, Juli 09, 2013 | Selasa, Juli 09, 2013

-->
BAB I
PENDAHULUHAN

1.1  Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi selalu beriringan dengan tingkat peradaban manusia. Dengan bertambahnya ilmu dan teknologi yang dikuasai maupun yang diterapkan, diharapkan manusia dapat meningkatkan kesejahteraan peradaban manusia secara keseluruhan, walaupun dampak-dampak negatif selalu bermunculan seiring dengan kemajuan teknologi manusia.
Dalam perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi, manusia selalu berusaha untuk mencari suatu cara sehingga penerapan dari iptek itu sendiri memberikan banyak keuntungan dan meringankan beban kerja manusia. Oleh karena itulah, saya berusaha memaparkan dalam makalah ini tentang “Pengenalan Sistem Informasi”.
1.2.  Mamfaat Penulisan Masalah
Manfaatnya untuk memperkaya khasana ilmu pengetahuan yang khususnya mengenai sistim informasi dan umumnya untuk memperkaya ilmu teknologi khususnya di bidang Teknik Informatika (IT).
1.3. Tujuan Penulisan Masalah
Tujuan pada makalah ini agar mahasiswa/i memahami rincian tentang sistim informasi dan akan dapat menjelaskan secara teoritis dan praktis dan mengerti dan memahami bagian-bagian sistim serta informasi.
1.4. Perumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah mempelajari dan memahami tentang sitim, informasi dan sistim informasi.




BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Sistem
Sistem didefinisikan menjadi 2 kelompok sistem, yaitu yang menekankan pada prosedumya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur Sistem adalah suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang saling terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem umum memiliki beberapa komponen, dimana masing-masing komponen tersebut saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan definisi dari sistem, maka suatu sistem mempunyai elemen-elemen atau komponen yang mendukungnya, yaitu:
1. Input.
Input adalah energi atau bahan baku yang dimasukkan ke dalam sistem.
2. Proses.
Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.
3. Output.
Output adalah hasil dari energi atau bahan baku yang dapat dipergunakan oleh pihak lain dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Output dapat merupakan input untuk sub sistem yang lain.
4. Umpan Balik.
Merupakan keadaan yang terjadi terhadap sistem akibat dari penerapan suatu sistem. Umpan balik ini dapat menimbulkan keadaan yang menguntungkan atau mengganggu kelangsungan hidup sistem. Penilaian tentang keberhasilan system ditentukan oleh proses ini.
5. Mekanisme Kontrol.
Kegiatan yang memfokuskan pada pengendalian terhadap pelaksanaan akan kerja didalam proses guna pencapaian sistem, namun yang terpenting dari pengendalian adalah pengendalian yang seminimal mungkin guna efisiensi dengan tingkat kualitas sistem yang tinggi.
6. Batasan.
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luamya.
7. Tujuan Sistem (Goal Sistem).
Suatu sistem dapat mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem-sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2 Konsep Data Dan Informasi
Secara konseptual data dan informasi mempunyai arti yang berbeda. Data merupakan kata jamak dari datum yang berarti gambaran mengenai fakta, statistik, dan lain sebagainya, yang belum memiliki makna atau arti, Sedangkan informasi didefinisikan sebagai kumpulan dari fakta, statistik dan lain-lain yang memiliki makna atau arti. Jadi yang membedakan data dan informasi adalah makna yang dikandungnya. Oleh karena itu tidak heran jika pemakaian kata data dan informasi sering kali dipertukarkan. Untuk lebih memperjelas perbedaan data dan informasi, maka dibawah ini dijelaskan definisi yang diberikan oleh Burch Jhon G. Jr. dalam bukunya yang berjudul “Information Systems: Theory and Practice”: Data adalah fakta dasar, data baru berarti jika sudah diolah dan dikaitkan dengan konteks tertentu. Informasi adalah suatu hasil pengolahan data dalam bentuk agregat untuk menghasilkan pengetahuan atau kemampuan. 

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Sistem adalah suatu satuan (entity) yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang erat berhubungan dan saling terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hal diatas dapat diperkuat oleh beberapa hal antara lain yaitu:
a.       Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
b.      Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.
Sistem dapat di artikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Contoh: system pencernaan memiliki komponen-komponen: mulut lambung-usus.

A.    Elemen dalam sistem
Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:
*       Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.
*       Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
*       Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya.
*       Lingkungan, tempat di mana sistem berada.
B.     Elemen sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
6. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
C.    Jenis sistem
Ada berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:
*       Atas dasar keterbukaan:
*      sistem terbuka, dimana pihak luar dapat mempengaruhinya.
*      sistem tertutup.
*       Atas dasar komponen:
*   Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi.
*   Sistem non-fisik atau konsep, berisikan ide-ide.
3.2 Karakteristik System Dan Diagram
Suatu system mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu:
Ø  Komponen system (Components)
Ø  Batas system (Boundary)
Ø  Masukan (Input)
Ø  Penghubung (Interface)
Ø  Pengolah (Process)
Ø  Keluaran (Output)
Ø  Sasaran atau tujuan (Objective atau Goal)
A.      Komponen Sistem (Components)
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Ø  Komponen-komponen system dapat berupa suatu subsistem.
Subsistem adalah bagian dari sistem yang mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses system secara keseluruhan. Suatu system dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut super sistem.
Contoh : perguruan tinggi dengan fakultas-fakultasnya

B.       Batas Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Dengan batasan ini, sistem dipandang sebagai satu kesatuan
Ø  Merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Ø  Batas suatu system menunjukkan ruanglingkup (scope) dari system tersebut.
C.      Lingkungan Luar Sistem
Yaitu bentuk apapun yang berada di luar ruang lingkup yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan. Jika menguntungkan maka lingkungan luar tersebut harus dijaga, jika merugikan maka lingkungan luar tersebut harus dikendalikan, karena lingkungan luar yang merugikan dapat mengganggu kelangsungan hidup sistem.
Ø  Lingkungan luar dari system adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Ø  Sifat: menguntungkan atau merugikan Jika menguntungkan maka energy dari system dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.
D.      Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung Sistem yaitu sebagai media yang menghubungkan sistem dengan sub sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber2 daya mengalir dari suatu sub sistem ke sub sistem lain. Keluaran sub sistem akan menjadi masukan bagi sub sistem lainnya.
Ø  Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain.
Ø  Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan
E.       Masukan Sistem (Input)
Masukan Sistem yaitu energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yg dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan signal (signal input).
Ø  Input adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.
Ø  Macam-macam masukan sistem :
ü  Maintenance input: energi yang dimasukkan supaya system tersebut dapat beroperasi.
ü  Signal input: energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
ü  Contoh: system computer dengan program untuk mengoperasikan computer dan data sebagai signal input untuk di olah menajdi informasi.
F.       Keluaran Sistem (Output)
Yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi bagi sub sistem yang lain. Contoh : sebuah sistem informasi, yang menjadi keluaran adalah informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk hal-hal yang merupakan input bagi subsistem lain. Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan dan informasi adalah kelauran yang dibutuhkan.
G.      Pengolah Sistem(Process)
Yaitu proses yang mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh: Sistem akuntansi, sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
Mengubah masukan menjadi keluaran.
ü  Contoh: system produksi mengolah bahan baku menjadi keluaran berupa barang jadi.
H.  Sasaran Sistem (Goal)
Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, kalau tidak maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika sudah mengenai tujuan dan sasaran yang telah direncanakan. Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yangn berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut.
ü  Suatu system pasti memiliki sasaran atau tujuan.
ü  Apa bila system tidak mempunyai sasaran maka operasi system tidak akan adagunanya.
ü  Tanpa adanya tujuan, system menjadi tidak terarah dan terkendali.
ü  Tujuan bergantung pada kegiatan yang ditangani.
3.3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantarannya adalah:
ü  Diklasifikasikan sebagai system abstrak dan system fisik
ü  Sistem alamiah dan system buatan manusia
ü  Sistem tertentu dan system tak tentu
ü  Sistem tertutup dan terbuka
A.  Sistem Abstrakdan Sistem Fisik
b Sistem abstrak yaitu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya sistem teologia, yaitu satu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan.
b Sistem Fisik yaitu sistem yang ada secara fisik, contohnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dsb.
b Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalkan: system teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara manusia denganTuhan
b Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.
Misalnya: sistemkmputer, sistemakuntasi, system transportasi dan lain sebagainya.

B.  Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
Ø  Sistem alamiah yaitu sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, contohnya sistem pemutaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim.
Ø  Sistem buatan manusia yaitu sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut denga Human machine Sistem. Contohnya sistem informasi berbasis komputer, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
Ø  Sistem alamiah (natural sistem) adalah sistem yang terjadikarena proses alam, bukan buatan manusia.
Misalnya: system tata surya, system rotasi bumi.
Ø  Sistem buatan manusia (human made system) adalahsistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.
Misalnya: system komputer, system transportasi.
C.  SistemTertentu dan Sistem Tak Tentu
8 Sistem deterministik yaitu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Contohnya sistem pemprograman dalam komputer, karena berdasarkan program2 komputer yang dijalankan.
8 Sistem probabilistik yaitu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.  Contohnya sistem pemilu, sistem pemerintahan.
8 Sistem tertentu (deterministic system) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat da interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti.
Misalnya: system computer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan
8 Sistem taktentu (probabilistic system) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.
Misalnya: system persediaan.
D.   Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
P Sistem terbuka yaitu sistem yang berhubuingan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya. Contohnya sistem perdagangan.
P Sistem tertutup yaitu sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Contohnya sistem robotic, sistem arloji, ATM sistem.
P Sistem tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem.
P Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar
P Sistem terbuka (open sistem) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain.
E.  Tahapan Dari Daur Hidup Suatu Sistem:
a)    Mengenali adanya kebutuhan
Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus dapat dikenali sabagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan organisasi. Volume kebutuhan itu meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektivitasnya.
b)    Pembangunan sistem
Suatu proses atau serangkaian prosedur yang harus diikuti guna menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun sebuah sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
c)    Pemasangan sistem
Setelah tahap pembangunan selesai, sistem kemudian akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem, dimana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional adalah pemasangan sistem yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
d)   Pengoperasian sistem
Program - program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebikjaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
3.4 Pengendali System
Sebuah system harus memiliki daya membeladiri dalam bentuk system pengendalian. Pengendalian dari suatu system dapat berupa:
Ø  Pengendalian umpan balik (feed back control system)
Ø  Pengendalian umpan maju (feed forward control system)
Ø  Pengendalian pencegahan (preventive control system).
A.   Sistem Pengendali Umpan Balik
à   Kontrol Umpan Balik (feedback kontrol): suatu operasi yang dengan adanya beberapa gangguan, cenderung memperkecil selisih antara keluaran system dan masukan acuan dan bekerja berdasarkan selisih tersebut.
à   Sistem Kontrol Umpan Balik (feedback kontrol system): system kontrol yang cenderung menjaga hubungan yang telah ditentukan antara keluaran dan masukan acuan dengan membandingkannya dan menggunakan selisihnya sebagai alat pengontrolan
à   Pengendalian umpan balik merupakan proses mengukur keluaran dari sistem, dibadingkan dengan suatu standar tertentu.
à   Bilamana terjadi perbedaan-perbedaan atau penyimpangan-penyimpangan akan dikoreksi untuk memperbaiki system selanjutnya.
 







Ä  Sistem pengendalian umpan baikmempunyai 4 komponen dasar yaitu:
Ä  Suatu karakteristik atau kondisi yang dikendalikan diukur dari keluaran.
Ä  Suatu sensor yang mengukur karakteristik atau kondisi tersebut Suatu unit pengendali (control unit) yang membandingkan hasil ukuran sensor kesatu standar.
Ä  Suatu unit pengatur (activating unit) yang menghasilkan tindakan penyesuaian untuk masukkan selanjutnya.





Ä  Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.


B.   Sistem Pengendali Umpan Maju (Feed Forward Control System)
Mendorong proses dari systems upaya menghasilkan hasil balik yg positip. Pengendalian dilakukan setelah keluaran dihasilkan. Supaya keluaran dapat dihasilka numpan balik yang positip, maka pengendalian tidak boleh diukur dari keluarannya tetapi diukur dan dikendalikan dari prosesnya. Contoh pada system akuntansi adalah perencanaan kas.
à   Disebut juga dengan istilah positive feedback.
à   Merupakan perkembangan dari system pengendalian umpan balik karena didalam system pengendalian umpan balik, pengendali dilakukan setelah keluaran dihasilkan, sehingga dianggap mempunyai kelemahan bilamana penyimpangan dari keluaran dengan standar sangat besar.
à   Pengendali umpan maju, setiap penyimpangan di ukur Dan dikendalikan dari prosesnya.
Contoh: system perencanaan kas, akan sangat berbahaya bilamana saldo menjadi lebih kecil, menyebabkan likuiditas perusahaan rendah diadakan peramalan arus dari saldo kas di masa mendatang Dengan membuat system anggaran kas.
Secara Historis
1.      Secara historis, penggunaan istilah "feedforward" ditemukan dalam karya-karya D.M. MacKay 1956. Sementara pekerjaan MacKay adalah di bidang teori kontrol biologis, ia hanya berbicara tentang sistem feedforward. MacKay tidak menyebutkan "Feedforward Control" atau menyinggung disiplin "Kontrol Feedforward." MacKay dan penulis awal lainnya yang menggunakan istilah "feedforward" umumnya menulis tentang teori tentang bagaimana manusia atau hewan kerja otak.
"kontrol feedforward" sebagian besar dikembangkan oleh para profesor dan mahasiswa pascasarjana di Georgia Tech, MIT, Stanford dan Carnegie Mellon. Feedforward tidak biasanya ditulis dgn tanda penghubung dalam publikasi ilmiah. Meckl dan seering dari MIT dan Buku dan Dickerson dari Georgia Tech memulai pengembangan konsep Pengendalian Feedforward di pertengahan 1970-an. Disiplin Kontrol Feedforward baik didefinisikan dalam banyak makalah ilmiah, artikel dan buku oleh akhir 1980-an.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Pengeritan:
Feed-forward adalah istilah yang menggambarkan elemen atau jalur dalam sistem kontrol yang melewati sinyal pengendali dari seorang sumber di lingkungan eksternal, sering sinyal perintah dari operator eksternal, untuk beban di tempat lain di lingkungan eksternal. Sebuah sistem kontrol yang hanya memiliki perilaku umpan-maju merespon sinyal kontrol dalam cara yang telah ditentukan tanpa menanggapi bagaimana beban bereaksi, itu sangat kontras dengan sistem yang juga memiliki umpan balik, yang menyesuaikan output untuk memperhitungkan bagaimana itu mempengaruhi beban, dan bagaimana beban itu sendiri dapat bervariasi tak terduga, beban dianggap milik lingkungan eksternal dari sistem. Kontrol (control)-mengatur, artinya mengukur nilai dari variabel terkontrol dari sistem dan mengaplikasikan variabel termanipulasi pada sistem untuk mengoreksi atau mengurangi deviasi yang terjadi terhadap nilai keluaran yang dituju. Sistem kontrol (control system) merupakan suatu kumpulan cara atau metode yang dipelajari dari kebiasaan-kebiasaan manusia dalam bekerja, dimana manusia membutuhkan suatu pengamatan kualitas dari apa yang telah mereka kerjakan sehingga memiliki karakteristik sesuai dengan yang diharapkan pada mulanya.
Perkembangan teknologi menyebabkan manusia selalu terus belajar untuk mengembangkan dan mengoperasikan pekerjaan-pekerjaan kontrol yang semula dilakukan oleh manusia menjadi serba otomatis (dikendalikan oleh mesin). Dalam aplikasinya, sistem kontrol memegang peranan penting dalam teknologi. Sebagai contoh, otomatisasi industri dapat menekan biaya produksi, mempertinggi kualitas, dan dapat menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutin yang membosankan. Sehingga dengan demikian akan meningkatkan kinerja suatu sistem secara keseluruhan, dan pada akhirnya memberikan keuntungan bagi manusia yang menerapkannya. System: kombinasi dari beberapa komponen yang bekerja bersama-sama dan melakukan suatu sasaran tertentu. Beberapa prasyarat yang dibutuhkan untuk skema kontrol dapat dipercaya oleh murni umpan-maju tanpa umpan balik: perintah eksternal atau sinyal pengendali harus tersedia, dan efek dari output dari sistem pada beban harus diketahui (yang biasanya berarti bahwa beban harus diduga tidak berubah dengan waktu). Kadang-kadang murni umpan-maju kontrol tanpa umpan balik disebut 'balistik', karena sekali sinyal kontrol telah dikirim, tidak dapat lebih disesuaikan, penyesuaian korektif harus dengan cara sinyal kontrol baru. Sebaliknya 'cruise control' menyesuaikan output dalam menanggapi beban yang bertemu, oleh mekanisme umpan balik.
Mamfaat:
1.      Manfaat pengendalian feedforward yang signifikan dan sering dapat membenarkan biaya tambahan, waktu dan upaya yang diperlukan untuk menerapkan teknologi. Kontrol akurasi sering dapat ditingkatkan sebanyak urutan besarnya jika model matematis yang cukup berkualitas dan pelaksanaan hukum kontrol feedforward dipikirkan dengan baik. Konsumsi energi oleh sistem kontrol feedforward dan driver-nya biasanya jauh lebih rendah daripada dengan kontrol lain. Stabilitas ditingkatkan sehingga perangkat terkontrol dapat dibangun dari biaya yang lebih rendah, bobot yang lebih ringan, bahan springier sementara masih sangat akurat dan mampu beroperasi pada kecepatan tinggi.
2.      Manfaat lain dari kendali feedforward termasuk mengurangi keausan pada peralatan, biaya pemeliharaan yang lebih rendah, keandalan yang lebih tinggi dan pengurangan substansial dalam hysteresis. Kendali feedforward sering dikombinasikan dengan kontrol umpan balik untuk mengoptimalkan kinerja.
Goal
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
Dalam aplikasinya, suatu sistem kontrol memiliki tujuan/sasaran tertentu. Sasaran sistem kontrol adalah untuk mengatur keluaran (output) dalam suatu sikap / kondisi / keadaan yang telah ditetapkan oleh masukan (input) melalui elemen sistem kontrol.
Dengan adanya sasaran ini, maka kualitas keluaran yang dihasilkan tergantung dari proses yang dilakukan dalam sistem kontrol ini.
Tujuan feedfoward control adalah mengukur disturbance dan melakukan kompensasi terhadapnya agar nilai controlled variable tidak menyimpang dari nilai setting point.
Contoh:
Sitim kontrol umpan-majunya: Dalam contoh rumah, sistem umpan maju dapat mengukur fakta bahwa pintu dibuka dan secara otomatis mengaktifkan pemanas sebelum rumah bisa terlalu dingin. Kesulitan dengan kontrol umpan-maju adalah bahwa efek dari gangguan pada sistem harus diprediksi secara akurat, dan tidak boleh ada gangguan terukur. Misalnya, jika jendela dibuka yang tidak diukur, termostat umpan-maju-dikendalikan mungkin masih membiarkan rumah dingin.
Sebuah sensor memonitor bahwa tekanan sehingga katup hanya membuka cukup untuk menyebabkan tekanan yang benar untuk mencapai mekanisme memutar roda. Ini adalah umpan-maju kontrol di mana output dari sistem, perubahan arah perjalanan kendaraan, tidak memainkan bagian dalam sistem.
Dalam fisiologi, kontrol umpan-maju dicontohkan oleh peraturan antisipatif normal detak jantung di muka dari pengerahan tenaga fisik yang sebenarnya. Umpan-maju kontrol dapat disamakan dengan belajar respon antisipatif terhadap isyarat dikenal. Tanggapan regulasi denyut jantung memberikan beradaptasi lebih lanjut untuk eventualities menjalankan aktivitas fisik.
Kesimpulan
Sistem kontrol dengan umpan maju (feedfoward) di atas dapat disimpulkan: hanya dapat mengkompensasi gangguan, yang merupakan bagian input sistem, terukur dan dapat diprediksi sebelumnya.



C.   Sistem Pengendali Pencegahan (Preventive Control System)
*     Untuk mengendalikan system di muka sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang merugikan untuk masuk kedalam sistem.
3.5 Elemen-Elemen Sistem
Dalam Sistem Informasi mengatakan bahwa tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tetapi suatu susunan dapat diperlihatkan pada gambar 2.1, berikut:
Keterangan gambar:
Sumber daya input diubah menjadi sumber daya ouput. Sumber daya mengalir dari elemen input, melalui elemen transformasi, ke elemen output. Suatu mekanisme pengendali memantau proses transformasi untuk menyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Sebagian sistem dapat mengendalikan operasi mereka sendiri yang disebut sistem lingkaran tertutup. Sebagian lagi sistem yang tidak dapat mengendalikan operasi mereka sendiri disebut sistem lingkaran terbuka.
3.6 Pengertian Informasi
Informasi adalah hasil dari proses pengelolahan data yang memiliki arti dan berguna bagi yang menerimanya. Informasi sangat diperlukan oleh semua pihak baik organisasi ataupun perorangan. Informasi yang baik tentunya adalah sebuah informasi yang cepat, tepat dan akurat yang dapat mendukung pihak manajemen di dalam melakukan pengambilan keputusan. Baik atau buruknya manajemen di dalam melakukan pengambilan keputusan. Baik atau buruknya.
Hal diatas dapat diperkuat oleh beberapa hal antara lain yaitu:
8  Informasi adalah suatu data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
8  Informasi adalah data yang telah dibentuk ke dalam form yang berarti dan berguna untuk manusia.
8  Informasi adalah data yang dikonversi atau diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu.
A.     Konsep Dasar Informasi
Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat  ini informasi juga merupakan sumberdaya yang tidak kalah pentingnya  harus dikelola. Para pembuat keputusan memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.
Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting peran dan kedudukannya di dalam sebuah organisasi.
B.     Tiga 3 definisi system informasi, antara lain :
1.      Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2.      Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian, sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik. Akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi.
3.      Data yang terorganisir untuk membantu memilih beberapa tindakan yang akan dilakukan atau tidak dilakukan.
C.    Informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Informasi strategis
Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan dan sebagainya.
2. Informasi Taktik
Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.
3. Informasi Teknik
Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi persediaan stock, return penjualan dan laporan kas harian.
Untuk memperolah informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Pertama-tama data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti, setelah dip roses akan menghasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima (level management). Sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan tertentu, dari keputusan yang nantinya akan dimasukkan kedalam model (process) begitu seterusnya. Dengan demikian akan membentuk suatu siklus informasi atau (information cycle).
Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan 6 hal, yaitu:
a.)  Relevan
Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
b.) Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data hasil tersebut.
c.) Tepat waktu
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (using), informasi yang using tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi.
3.7 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengelolaan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam organisasi sehingga organisasi dapat mencapai sasaran dan tujuannya. Hal diatas dapat diperkuat oleh beberapa hal antara lain yaitu:
8 Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan fungsinya mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan, menganalisis dan menggambarkan masalah yang kompleks dalam suatu organisasi.
8 Sistem informasi adalah kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
3.7.1.      Tingkatan Sistem Informasi
Sistem informasi dibagi menjadi empat tingkatan:
1.      Sistem infor masi tingkat operasional, adalah sistem informasi yang mengawasi aktivitas dasar dan transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan.
2.      Sistem informasi tingkat pengetahuan, adalah sistem informasi yang mendukung pengetahuan dan data pekerjaan di dalam suatu perusahaan.
3.      Sistem informasi tingkat manajemen, adalah sistem informasi yang mendukung, mengawasi, mengontrol, mengambil keputusan dan aktivitas administrasi dari manajer menengah.
4.      Sistem informasi tingkat strategi, adalah sistem informasi yang mendukung rencana aktivitas jangka panjang yang disusun oleh manajer senior.
Tingkatan sistem informasi dapat digambarkan, pada gambar 2.2
Gambar 2.2 Hubungan Tingkat Sistem Informasi dan Kelompok Pengguna
3.7.2 Karakter Sistem Informasi 
1.   Sistem informasi memiliki komponen berupa subsistem yang merupakan elemen-elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input, proses, output. Contoh bagian input adalah salesman memasukkan data penjualan bulan ini.
2.    Ruang lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang merupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut, sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.
3.   Tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah sistem informasi berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut.
4.   Lingkungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistem informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini turut dipertimbangkan pada saat perencanaan sistem informasi.
Berikut ini merupakan manfaat dari Sistem Informasi.
1.   Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
2.    Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
3.   Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
3.7.3 Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi adalah sebagai berikut:
1.    Sumber Daya Sistem Informasi.
 Model sistem informasi menunjukan bahwa sistem informasi terdiri dari lima sumber daya dasar antara lain: manusia, hardware, software data dan jaringan.
2.    Sumber Daya Manusia
Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar SI.
a.       Pemakai akhir (juga disebut sebagai pemakai atau klien) adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Mereka dapat berupa pelanggan, tenaga penjualan, teknisi, staf administrasi, akuntan, atau para manajer. Sebagian besar dari kita adalah pemakai akhir sistem informasi.
b.      Pakar SI adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Mereka meliputi analis sistem, pembuat software, operator sistem, dan personal tingkat manajerial, teknis dan staf administrasi SI lainnya.
3. Sumber Daya Hardware
Sumber daya hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Contoh-contoh hardware dalam sistem informasi berbasis komputer adalahl:
a.       Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan pusat yang berisi proses mikro, dan berbagai peralatan periferal yang saling berhubungan. Contohnya adalah sistem komputer palmtop laptop, atau desktop, sistem komputer berskala menengah, dan sistem komputer mainframe besar.
b.      Periferal komputer, yang berupa peralatan seperti mouse elektronik atau keyboard untuk input data dan perintah, layar video, atau printer untuk output informasi, dan disk magnetic atau optikal untuk menyimpan sumber daya data.
4. Sumber Daya Software
Sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Sumber daya software dibutuhkan dalam bentuk perintah pemrosesan infromasi dan prosedur agar dapat dengan baik menangkap, memproses, serta menyebarkan informasi bagi para pemakai. Contoh-contoh sumber daya software adalah:
Ø  Software sistem, seperti program sistem operasi, yang mengendalikan serta mendukung operasi sistem computer.
Ø  Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu komputer oleh pemakai akhir. Contohnya adalah program analisis penjualan, program penggajian, dan program pengolah data (word processing).
Ø  Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi. Contohnya adalah perintah untuk mengisi formulir kertas atau menggunakan software.
5. Sumber Daya Data
Data dapat berupa banyak bentuk, termasuk data alfanumerik tradisional, yang terdiri dari angka dan huruf serta karakter lainnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya. Data teks, terdiri dari kalimat dan paragraf yang digunakan dalam menulis komunikasi, data gambar, seperti bentuk grafik dan angka, serta gambar video grafis dan video; serta data audio, suara manusia dan suara-suara lainnya, juga merupakan bentuk data yang penting. Sumber daya sistem informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses oleh berbagai teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam:
a.       Database yang menyimpan data yang telah diproses dan diatur.
b.      Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuknya, seperti fakta, dan peraturan.
6. Sumber Daya Jaringan
Teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti internet, intranet, ekstranet telah menjadi hal mendasar bagi operasi e-business dan e-commerce yang berhasil, untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Teknologi komunikasi dan jaringan adalah komponen sumber daya dasar dari semua sistem informasi. Sumber daya jaringan meliputi:
a.         Media komunikasi. Contohnya meliputi kabel twisted-pair. Kabel tembaga, dan kabel optikal fiber; serta teknologi gelombang mikro, selular, dan satelit yang nirkabel.
b.         Dukungan jaringan. Kategori umum ini menekankan bahwa banyak hardware, software, dan teknologi data dibutuhkan untuk mendukung operasi dan penggunaan jaringan komunikasi. Contohnya meliputi pemrosesan komunikasi seperti modem dan prosesor antarjaringan, serta software pengendali, seperti software sistem operasi jaringan dan penjelajah internet.

BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
*     Sistem secara prosedur adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
*     Konsep dasar menggunaan sistem komponen adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah.
*     Sistem informasi memiliki komponen berupa subsistem yang merupakan elemen - elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut.
*     Ruang lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang merupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut, sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.
*     Lingkungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistem informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini turut dipertimbangkan pada saat perencanaan sistem informasi.
*     Sistem informasi manajemen (SIM) adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan yang sama.
*     Sistem manajemen basis data (database management system / DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternatif penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam field dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.
4.2. SARAN
Dalam pembuatan sebuah sistem, sudah selayaknya kita mengenal sistem apa yang sedang dibangun, mengenal elemen serta prosedurnya, dan mengetahui tujuan serta sasaran dari sistem yang kita buat.  Serta memfokuskan pada informasi apa serta seperti apa yang ingin disampaikan, hal-hal ini akan menunjang kemajuan sistem yang akan dibuat.
Share this article :
Comments
0 Comments

0 Komentario:

Pages (33)1234 Next

INSTAGRAM

Pengikut

 
Domin No Pasensia Sei Manan Buat Hotu
DOMIN HALO HUSI FUAN RUA NO SENTIMENTU 1 D8
Halo Buat Nebe Diak Sai Ema Nebe Diak Liu 4x-9DAY