BAB I
PENDAHULUHAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi selalu beriringan dengan
tingkat peradaban manusia. Dengan bertambahnya ilmu dan teknologi yang dikuasai
maupun yang diterapkan, diharapkan manusia dapat meningkatkan kesejahteraan
peradaban manusia secara keseluruhan, walaupun dampak-dampak negatif selalu
bermunculan seiring dengan kemajuan teknologi manusia.
Dalam perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi, manusia
selalu berusaha untuk mencari suatu cara sehingga penerapan dari iptek itu
sendiri memberikan banyak keuntungan dan meringankan beban kerja manusia. Oleh karena itulah, saya
berusaha memaparkan dalam makalah ini tentang “Pengenalan Sistem Informasi”.
1.2. Mamfaat Penulisan Masalah
Manfaatnya untuk memperkaya khasana ilmu
pengetahuan yang khususnya mengenai sistim informasi dan umumnya untuk
memperkaya ilmu teknologi khususnya di bidang Teknik Informatika (IT).
1.3.
Tujuan Penulisan Masalah
Tujuan pada makalah ini agar
mahasiswa/i memahami rincian tentang sistim informasi dan akan dapat
menjelaskan secara teoritis dan praktis dan mengerti dan memahami bagian-bagian sistim serta informasi.
1.4.
Perumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah mempelajari dan
memahami tentang sitim, informasi dan sistim informasi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian
Sistem
Sistem
didefinisikan menjadi 2 kelompok sistem, yaitu yang menekankan pada prosedumya
dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedur Sistem
adalah suatu jaringan kerja
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
tertentu.
Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang saling
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem umum memiliki beberapa komponen,
dimana masing-masing komponen tersebut saling bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan. Berdasarkan definisi dari sistem, maka suatu sistem mempunyai
elemen-elemen atau komponen yang mendukungnya, yaitu:
1. Input.
Input adalah energi atau bahan baku yang
dimasukkan ke dalam sistem.
2.
Proses.
Suatu sistem mempunyai suatu bagian
pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.
3. Output.
Output adalah hasil
dari energi atau bahan baku yang dapat dipergunakan oleh pihak lain dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Output dapat merupakan input
untuk sub sistem yang lain.
4. Umpan Balik.
Merupakan keadaan yang
terjadi terhadap sistem akibat dari penerapan suatu sistem. Umpan balik ini
dapat menimbulkan keadaan yang menguntungkan atau mengganggu kelangsungan hidup
sistem. Penilaian tentang keberhasilan system ditentukan oleh proses ini.
5. Mekanisme Kontrol.
Kegiatan yang
memfokuskan pada pengendalian terhadap pelaksanaan akan kerja didalam proses
guna pencapaian sistem, namun yang terpenting dari pengendalian adalah
pengendalian yang seminimal mungkin guna efisiensi dengan tingkat kualitas sistem
yang tinggi.
6.
Batasan.
Merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luamya.
7.
Tujuan Sistem (Goal Sistem).
Suatu sistem dapat
mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari
sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem-sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2 Konsep Data
Dan Informasi
Secara
konseptual data dan informasi mempunyai arti yang berbeda. Data merupakan kata
jamak dari datum yang berarti gambaran mengenai fakta, statistik, dan lain
sebagainya, yang belum memiliki makna atau arti, Sedangkan informasi
didefinisikan sebagai kumpulan dari fakta, statistik dan lain-lain yang
memiliki makna atau arti. Jadi yang membedakan data dan informasi adalah makna
yang dikandungnya. Oleh karena itu tidak heran jika pemakaian kata data dan
informasi sering kali dipertukarkan. Untuk lebih memperjelas perbedaan data dan
informasi, maka dibawah ini dijelaskan definisi yang diberikan oleh Burch Jhon
G. Jr. dalam bukunya yang berjudul “Information
Systems: Theory and Practice”: Data adalah fakta dasar, data baru
berarti jika sudah diolah dan dikaitkan dengan konteks tertentu. Informasi
adalah suatu hasil pengolahan data dalam bentuk agregat untuk menghasilkan
pengetahuan atau kemampuan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Sistem
Sistem berasal dari bahasa
Latin (systēma) dan bahasa
Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai
suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set
entitas yang berinteraksi, di mana suatu model
matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak,
contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari
beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga
membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat
yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam
percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini
digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya
menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah
sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Sistem adalah
suatu satuan (entity) yang terdiri dari dua atau lebih
komponen yang erat berhubungan
dan saling terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Hal diatas
dapat diperkuat oleh beberapa hal antara lain yaitu:
a.
Sistem
adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan.
b.
Sistem
adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk
mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam
proses
transformasi yang teratur.
Sistem
dapat di artikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Contoh: system pencernaan memiliki komponen-komponen:
mulut lambung-usus.
A.
Elemen dalam sistem
Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat
elemen:
B.
Elemen sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem,
yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian
dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen
yang membentuk sebuah sistem :
1. Tujuan
Setiap sistem
memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah
yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi
tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan
sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input)
sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi
bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara
fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan
mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses
merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan
menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan
produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan
atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah
sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran
(output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa
berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Yang disebut
batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem
(lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan
keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi
oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank.
Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan
mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik,
sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
6. Lingkungan
Lingkungan
adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh
terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu
sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan
supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap
kelangsungan hidup sistem.
C.
Jenis sistem
Ada berbagai
tipe sistem berdasarkan kategori:




3.2
Karakteristik System Dan Diagram
Suatu
system mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu:
Ø Komponen
system (Components)
Ø Batas
system (Boundary)
Ø Masukan
(Input)
Ø Penghubung
(Interface)
Ø Pengolah
(Process)
Ø Keluaran
(Output)
Ø Sasaran
atau tujuan (Objective atau Goal)
A. Komponen Sistem (Components)
Sistem terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Ø Komponen-komponen
system dapat berupa suatu subsistem.
Subsistem adalah bagian dari sistem yang
mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi
proses system secara keseluruhan. Suatu system dapat mempunyai suatu sistem
yang lebih besar yang disebut super sistem.
Contoh : perguruan tinggi dengan fakultas-fakultasnya
B. Batas Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem
lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Dengan batasan ini, sistem
dipandang sebagai satu kesatuan
Ø Merupakan
daerah yang membatasi antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan
lingkungan luarnya.
Ø Batas
suatu system menunjukkan ruanglingkup (scope) dari system tersebut.
C. Lingkungan Luar Sistem
Yaitu bentuk apapun yang berada di
luar ruang lingkup yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat
menguntungkan dan dapat juga merugikan. Jika menguntungkan maka lingkungan luar
tersebut harus dijaga, jika merugikan maka lingkungan luar tersebut harus
dikendalikan, karena lingkungan luar yang merugikan dapat mengganggu
kelangsungan hidup sistem.
Ø Lingkungan
luar dari system adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem.
Ø Sifat:
menguntungkan atau merugikan Jika menguntungkan maka energy dari system dan dengan
demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.
D. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung
Sistem yaitu sebagai media yang
menghubungkan sistem dengan sub sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber2
daya mengalir dari suatu sub sistem ke sub sistem lain. Keluaran sub sistem
akan menjadi masukan bagi sub sistem lainnya.
Ø Penghubung
merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain.
Ø Dengan
penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk
satu kesatuan
E. Masukan Sistem (Input)
Masukan
Sistem yaitu energi yang dimasukkan ke
dalam sistem, yg dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan signal
(signal input).
Ø Input
adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.
Ø Macam-macam
masukan sistem :
ü Maintenance
input: energi yang dimasukkan supaya system tersebut dapat beroperasi.
ü Signal
input: energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
ü Contoh:
system computer dengan program untuk mengoperasikan computer dan data sebagai
signal input untuk di olah menajdi informasi.
F. Keluaran Sistem (Output)
Yaitu hasil dari energi yang diolah
dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan
masukan bagi bagi sub sistem yang lain. Contoh : sebuah sistem informasi, yang
menjadi keluaran adalah informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan
sebagai masukan untuk hal-hal yang merupakan input bagi subsistem lain. Keluaran
adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran yang
tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan dan informasi adalah kelauran yang
dibutuhkan.
G. Pengolah Sistem(Process)
Yaitu proses yang mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh:
Sistem akuntansi, sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan
yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
Mengubah masukan menjadi
keluaran.
ü Contoh:
system produksi mengolah bahan baku menjadi keluaran berupa barang jadi.
H. Sasaran Sistem (Goal)
Suatu sistem harus mempunyai tujuan
dan sasaran, kalau tidak maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu
sistem dikatakan berhasil jika sudah mengenai tujuan dan sasaran yang telah
direncanakan. Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen
dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yangn berbeda untuk setiap
kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut.
ü Suatu
system pasti memiliki sasaran atau tujuan.
ü Apa
bila system tidak mempunyai sasaran maka operasi system tidak akan adagunanya.
ü Tanpa
adanya tujuan, system menjadi tidak terarah dan terkendali.
ü Tujuan
bergantung pada kegiatan yang ditangani.
3.3
Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa
sudut pandang, diantarannya adalah:
ü Diklasifikasikan
sebagai system abstrak dan system fisik
ü Sistem
alamiah dan system buatan manusia
ü Sistem
tertentu dan system tak tentu
ü Sistem
tertutup dan terbuka
A. Sistem Abstrakdan Sistem Fisik
b Sistem
abstrak yaitu sistem yang berupa pemikiran
atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya sistem teologia, yaitu
satu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan.
b Sistem
Fisik yaitu sistem yang ada secara fisik,
contohnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem
administrasi personalia, dsb.
b Sistem
abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara
fisik. Misalkan: system teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara
manusia denganTuhan
b Sistem
fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan
mata.
Misalnya: sistemkmputer, sistemakuntasi,
system transportasi dan lain sebagainya.
B.
Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
Ø Sistem
alamiah yaitu sistem yang terjadi melalui
proses alam, tidak dibuat oleh manusia, contohnya sistem pemutaran bumi,
terjadinya siang malam, pergantian musim.
Ø Sistem
buatan manusia yaitu
sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut denga Human machine Sistem. Contohnya
sistem informasi berbasis komputer, karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
Ø Sistem
alamiah (natural sistem) adalah sistem yang terjadikarena proses alam, bukan buatan
manusia.
Misalnya: system tata surya, system rotasi
bumi.
Ø Sistem
buatan manusia (human made system) adalahsistem yang terjadi melalui rancangan atau
campur tangan manusia.
Misalnya: system komputer, system transportasi.
C.
SistemTertentu dan Sistem Tak Tentu
8 Sistem
deterministik yaitu
sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Contohnya
sistem pemprograman dalam komputer, karena berdasarkan program2 komputer yang
dijalankan.
8 Sistem probabilistik yaitu sistem
yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas. Contohnya sistem pemilu, sistem pemerintahan.
8 Sistem
tertentu (deterministic system) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara
cepat da interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti.
Misalnya: system computer karena operasinya
dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan
8 Sistem
taktentu (probabilistic system) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsure probabilitas.
Misalnya: system persediaan.
D.
Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
P Sistem
terbuka yaitu sistem yang berhubuingan dan
dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan
keluaran untuk sub sistem lainnya. Contohnya sistem perdagangan.
P Sistem
tertutup yaitu
sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.
Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar.
Contohnya sistem robotic, sistem arloji, ATM sistem.
P Sistem
tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan
di luar sistem.
P Sistem
ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar
P Sistem
terbuka (open sistem) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan
dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luar. Sistem terbuka menerima input
dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain.
E. Tahapan
Dari Daur Hidup Suatu Sistem:
a) Mengenali adanya kebutuhan
Sebelum segala sesuatunya terjadi,
timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus dapat dikenali sabagaimana
adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan organisasi. Volume
kebutuhan itu meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua
kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan
dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan
efektivitasnya.
b) Pembangunan sistem
Suatu proses atau serangkaian
prosedur yang harus diikuti guna menganalisis kebutuhan yang timbul dan
membangun sebuah sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
c) Pemasangan sistem
Setelah tahap pembangunan selesai,
sistem kemudian akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang
penting dalam daur hidup sistem, dimana peralihan dari tahap pembangunan menuju
tahap operasional adalah pemasangan sistem yang merupakan langkah akhir dari
suatu pembangunan sistem.
d) Pengoperasian sistem
Program - program komputer dan prosedur-prosedur
pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis,
sedangkan organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami
perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebikjaksanaan
ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut,
sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
3.4
Pengendali System
Sebuah system harus memiliki
daya membeladiri dalam bentuk system pengendalian. Pengendalian dari suatu
system dapat berupa:
Ø Pengendalian
umpan balik (feed back control system)
Ø Pengendalian
umpan maju (feed forward control system)
Ø Pengendalian
pencegahan (preventive control system).
A. Sistem Pengendali Umpan Balik
Ã
Kontrol Umpan Balik (feedback kontrol): suatu
operasi yang dengan adanya beberapa gangguan, cenderung memperkecil selisih
antara keluaran system dan masukan acuan dan bekerja berdasarkan selisih
tersebut.
Ã
Sistem Kontrol Umpan Balik (feedback kontrol system):
system kontrol yang cenderung menjaga hubungan yang telah ditentukan antara
keluaran dan masukan acuan dengan membandingkannya dan menggunakan selisihnya
sebagai alat pengontrolan
à Pengendalian
umpan balik merupakan proses mengukur keluaran dari sistem, dibadingkan dengan suatu
standar tertentu.
à Bilamana
terjadi perbedaan-perbedaan atau penyimpangan-penyimpangan akan dikoreksi untuk
memperbaiki system selanjutnya.
![]() |
Ä Sistem
pengendalian umpan baikmempunyai 4 komponen dasar yaitu:
Ä Suatu
karakteristik atau kondisi yang dikendalikan diukur dari keluaran.
Ä Suatu
sensor yang mengukur karakteristik atau kondisi tersebut Suatu unit pengendali
(control unit) yang membandingkan hasil ukuran sensor kesatu standar.
Ä
Suatu unit pengatur
(activating unit) yang menghasilkan tindakan penyesuaian untuk masukkan selanjutnya.

Ä Mekanisme
Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme
pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik
(feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk
mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar
sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
B. Sistem Pengendali Umpan Maju (Feed Forward Control System)
Mendorong
proses dari systems upaya menghasilkan hasil balik yg positip. Pengendalian
dilakukan setelah keluaran dihasilkan. Supaya keluaran dapat dihasilka numpan
balik yang positip, maka pengendalian tidak boleh diukur dari keluarannya
tetapi diukur dan dikendalikan dari prosesnya. Contoh pada system akuntansi
adalah perencanaan kas.
à Disebut
juga dengan istilah positive feedback.
à Merupakan
perkembangan dari system pengendalian umpan balik karena didalam system pengendalian
umpan balik, pengendali dilakukan setelah keluaran dihasilkan, sehingga dianggap
mempunyai kelemahan bilamana penyimpangan dari keluaran dengan standar sangat besar.
à Pengendali
umpan maju, setiap penyimpangan di ukur Dan dikendalikan dari prosesnya.
Contoh: system perencanaan kas, akan sangat
berbahaya bilamana saldo menjadi lebih kecil, menyebabkan likuiditas perusahaan
rendah diadakan peramalan arus dari saldo kas di masa mendatang Dengan membuat
system anggaran kas.
Secara
Historis
1. Secara historis, penggunaan istilah
"feedforward" ditemukan dalam karya-karya D.M. MacKay 1956.
Sementara pekerjaan MacKay adalah di bidang teori kontrol biologis, ia hanya
berbicara tentang sistem feedforward. MacKay tidak menyebutkan
"Feedforward Control" atau menyinggung disiplin "Kontrol
Feedforward." MacKay dan penulis awal lainnya yang menggunakan istilah
"feedforward" umumnya menulis tentang teori tentang bagaimana manusia
atau hewan kerja otak.
"kontrol
feedforward" sebagian besar dikembangkan oleh para profesor dan mahasiswa
pascasarjana di Georgia Tech, MIT, Stanford dan Carnegie Mellon. Feedforward
tidak biasanya ditulis dgn tanda penghubung dalam publikasi ilmiah. Meckl dan
seering dari MIT dan Buku dan Dickerson dari Georgia Tech memulai pengembangan
konsep Pengendalian Feedforward di pertengahan 1970-an. Disiplin Kontrol
Feedforward baik didefinisikan dalam banyak makalah ilmiah, artikel dan buku
oleh akhir 1980-an.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang
terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai
suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set
entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali
bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan
bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta
memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara
merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi
yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan
sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali
digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen
ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula,
sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah
sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Pengeritan:
Feed-forward
adalah istilah yang menggambarkan elemen atau jalur dalam sistem kontrol yang
melewati sinyal pengendali dari seorang sumber di lingkungan eksternal, sering
sinyal perintah dari operator eksternal, untuk beban di tempat lain di
lingkungan eksternal. Sebuah sistem kontrol yang hanya memiliki perilaku
umpan-maju merespon sinyal kontrol dalam cara yang telah ditentukan tanpa
menanggapi bagaimana beban bereaksi, itu sangat kontras dengan sistem yang juga
memiliki umpan balik, yang menyesuaikan output untuk memperhitungkan bagaimana
itu mempengaruhi beban, dan bagaimana beban itu sendiri dapat bervariasi tak
terduga, beban dianggap milik lingkungan eksternal dari sistem.
Kontrol (control)-mengatur,
artinya mengukur nilai dari variabel terkontrol dari sistem dan mengaplikasikan
variabel termanipulasi pada sistem untuk mengoreksi atau mengurangi deviasi
yang terjadi terhadap nilai keluaran yang dituju. Sistem
kontrol (control system)
merupakan suatu kumpulan cara atau metode yang dipelajari dari
kebiasaan-kebiasaan manusia dalam bekerja, dimana manusia membutuhkan suatu
pengamatan kualitas dari apa yang telah mereka kerjakan sehingga memiliki
karakteristik sesuai dengan yang diharapkan pada mulanya.
Perkembangan teknologi
menyebabkan manusia selalu terus belajar untuk mengembangkan dan mengoperasikan
pekerjaan-pekerjaan kontrol yang semula dilakukan oleh manusia menjadi serba
otomatis (dikendalikan oleh mesin). Dalam aplikasinya,
sistem kontrol memegang peranan penting dalam teknologi. Sebagai contoh,
otomatisasi industri dapat menekan biaya produksi, mempertinggi kualitas, dan
dapat menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutin yang membosankan. Sehingga dengan
demikian akan meningkatkan kinerja suatu sistem secara keseluruhan, dan pada
akhirnya memberikan keuntungan bagi manusia yang menerapkannya. System:
kombinasi dari beberapa komponen yang bekerja bersama-sama dan melakukan suatu
sasaran tertentu. Beberapa
prasyarat yang dibutuhkan untuk skema kontrol dapat dipercaya oleh murni
umpan-maju tanpa umpan balik: perintah eksternal atau sinyal pengendali harus
tersedia, dan efek dari output dari sistem pada beban harus diketahui (yang
biasanya berarti bahwa beban harus diduga tidak berubah dengan waktu).
Kadang-kadang murni umpan-maju kontrol tanpa umpan balik disebut 'balistik',
karena sekali sinyal kontrol telah dikirim, tidak dapat lebih disesuaikan,
penyesuaian korektif harus dengan cara sinyal kontrol baru. Sebaliknya 'cruise
control' menyesuaikan output dalam menanggapi beban yang bertemu, oleh
mekanisme umpan balik.
Mamfaat:
1. Manfaat pengendalian feedforward yang signifikan dan
sering dapat membenarkan biaya tambahan, waktu dan upaya yang diperlukan untuk
menerapkan teknologi. Kontrol akurasi sering dapat ditingkatkan sebanyak urutan
besarnya jika model matematis yang cukup berkualitas dan pelaksanaan hukum
kontrol feedforward dipikirkan dengan baik. Konsumsi energi oleh sistem kontrol
feedforward dan driver-nya biasanya jauh lebih rendah daripada dengan kontrol
lain. Stabilitas ditingkatkan sehingga perangkat terkontrol dapat dibangun dari
biaya yang lebih rendah, bobot yang lebih ringan, bahan springier sementara
masih sangat akurat dan mampu beroperasi pada kecepatan tinggi.
2. Manfaat lain dari kendali feedforward termasuk mengurangi
keausan pada peralatan, biaya pemeliharaan yang lebih rendah, keandalan yang
lebih tinggi dan pengurangan substansial dalam hysteresis. Kendali feedforward
sering dikombinasikan dengan kontrol umpan balik untuk mengoptimalkan kinerja.
Goal
Setiap sistem
memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah
yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi
tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan
sistem yang lain berbeda.
Dalam
aplikasinya, suatu sistem kontrol memiliki tujuan/sasaran tertentu. Sasaran
sistem kontrol adalah untuk mengatur keluaran (output) dalam suatu sikap / kondisi / keadaan yang telah
ditetapkan oleh masukan (input)
melalui elemen sistem kontrol.
Dengan
adanya sasaran ini, maka kualitas keluaran yang dihasilkan tergantung dari
proses yang dilakukan dalam sistem kontrol ini.
Tujuan
feedfoward control adalah
mengukur disturbance dan
melakukan kompensasi terhadapnya agar nilai controlled variable tidak menyimpang dari nilai setting point.
Contoh:
Sitim
kontrol umpan-majunya: Dalam contoh rumah, sistem umpan maju dapat mengukur
fakta bahwa pintu dibuka dan secara otomatis mengaktifkan pemanas sebelum rumah
bisa terlalu dingin. Kesulitan dengan kontrol umpan-maju adalah bahwa efek dari
gangguan pada sistem harus diprediksi secara akurat, dan tidak boleh ada
gangguan terukur. Misalnya, jika jendela dibuka yang tidak diukur, termostat
umpan-maju-dikendalikan mungkin masih membiarkan rumah dingin.
Sebuah sensor memonitor bahwa tekanan sehingga katup
hanya membuka cukup untuk menyebabkan tekanan yang benar untuk mencapai
mekanisme memutar roda. Ini adalah umpan-maju kontrol di mana output dari
sistem, perubahan arah perjalanan kendaraan, tidak memainkan bagian dalam
sistem.
Dalam fisiologi, kontrol umpan-maju dicontohkan oleh
peraturan antisipatif normal detak jantung di muka dari pengerahan tenaga fisik
yang sebenarnya. Umpan-maju kontrol dapat disamakan dengan belajar respon
antisipatif terhadap isyarat dikenal. Tanggapan regulasi denyut jantung
memberikan beradaptasi lebih lanjut untuk eventualities menjalankan aktivitas
fisik.
Kesimpulan
Sistem kontrol dengan umpan maju (feedfoward) di atas dapat
disimpulkan: hanya dapat mengkompensasi gangguan, yang merupakan bagian input sistem, terukur dan dapat
diprediksi sebelumnya.
C. Sistem Pengendali Pencegahan (Preventive
Control System)

3.5 Elemen-Elemen
Sistem
Dalam Sistem Informasi mengatakan bahwa
tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tetapi suatu
susunan dapat diperlihatkan pada gambar 2.1, berikut:

Sumber daya input diubah menjadi sumber daya
ouput. Sumber daya mengalir dari elemen input, melalui elemen transformasi, ke
elemen
output. Suatu mekanisme
pengendali memantau proses transformasi untuk menyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi
tujuannya. Sebagian sistem dapat mengendalikan operasi mereka sendiri yang
disebut sistem lingkaran
tertutup. Sebagian lagi sistem yang tidak dapat mengendalikan operasi mereka
sendiri disebut sistem lingkaran terbuka.
3.6 Pengertian
Informasi
Informasi adalah hasil dari proses
pengelolahan data yang memiliki arti dan berguna bagi yang menerimanya.
Informasi sangat diperlukan oleh semua pihak baik organisasi ataupun
perorangan. Informasi yang baik tentunya adalah sebuah informasi yang cepat, tepat
dan akurat yang dapat mendukung pihak manajemen di dalam melakukan pengambilan
keputusan. Baik atau buruknya manajemen di dalam melakukan pengambilan
keputusan. Baik atau buruknya.
Hal
diatas dapat diperkuat oleh beberapa hal antara lain yaitu:
8 Informasi adalah suatu data yang telah
diproses atau data yang memiliki arti.
8 Informasi adalah data yang telah dibentuk ke
dalam form yang berarti dan
berguna untuk manusia.
8 Informasi adalah data yang dikonversi atau
diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir
tertentu.
A.
Konsep Dasar Informasi
Didalam
organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya utama seperti
buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan
sumberdaya yang tidak kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat
keputusan memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis
yang sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi
faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha. Informasi
ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi
merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang
digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.
Informasi
merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga
informasi ini sangat penting peran dan kedudukannya di dalam sebuah organisasi.
B. Tiga
3 definisi system informasi, antara lain :
1. Data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2. Sesuatu yang nyata atau setengah
nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau
kejadian, sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan
naik. Akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi.
3. Data yang terorganisir untuk
membantu memilih beberapa tindakan yang akan dilakukan atau tidak dilakukan.
C. Informasi
dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Informasi strategis
Informasi ini digunakan untuk
mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal, rencana
perluasan perusahaan dan sebagainya.
2. Informasi Taktik
Informasi ini dibutuhkan untuk
mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi trend penjualan yang
dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.
3. Informasi Teknik
Informasi ini dibutuhkan untuk
keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi persediaan stock, return
penjualan dan laporan kas harian.
Untuk
memperolah informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan
bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.
Pertama-tama data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses
tertentu dan pasti, setelah dip roses akan menghasilkan informasi tertentu yang
bermanfaat bagi penerima (level
management). Sebagai dasar
dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan tertentu, dari keputusan
yang nantinya akan dimasukkan kedalam model (process) begitu seterusnya. Dengan demikian akan membentuk suatu
siklus informasi atau (information
cycle).
Kualitas
informasi (quality of information)
sangat dipengaruhi atau ditentukan 6 hal, yaitu:
a.) Relevan
Berarti informasi harus memberikan
manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan
yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab musabab kerusakan mesin
produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan
bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
b.) Akurat
Informasi harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan harus jelas
mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan dapat terjadi karena sumber informasi
(data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah
data-data hasil tersebut.
c.) Tepat
waktu
Informasi yang dihasilkan atau
dibutuhkan tidak boleh terlambat (using),
informasi yang using tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan
dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu
informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya
memerlukan teknologi.
3.7 Pengertian
Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sebuah sistem yang
terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengelolaan,
pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung
pengambilan keputusan di dalam organisasi sehingga organisasi dapat mencapai
sasaran dan tujuannya. Hal diatas dapat diperkuat oleh beberapa hal antara lain
yaitu:
8 Sistem informasi adalah sekumpulan
komponen yang saling
berhubungan dan fungsinya mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi
untuk membantu manajer
dalam mengambil keputusan, menganalisis dan menggambarkan masalah yang kompleks
dalam suatu organisasi.
8 Sistem informasi adalah kombinasi teratur
apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber
daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi.
3.7.1.
Tingkatan
Sistem Informasi
Sistem informasi dibagi menjadi
empat tingkatan:
1. Sistem infor masi tingkat operasional,
adalah sistem informasi yang mengawasi aktivitas dasar dan transaksi-transaksi
yang terjadi di perusahaan.
2. Sistem informasi tingkat pengetahuan, adalah
sistem informasi yang mendukung pengetahuan dan data pekerjaan di dalam suatu
perusahaan.
3. Sistem informasi tingkat manajemen, adalah
sistem informasi yang mendukung, mengawasi, mengontrol, mengambil keputusan dan
aktivitas administrasi dari manajer menengah.
4. Sistem informasi tingkat strategi, adalah
sistem informasi yang mendukung rencana aktivitas jangka panjang yang disusun
oleh
manajer senior.
Tingkatan
sistem informasi dapat digambarkan, pada gambar 2.2

Gambar 2.2
Hubungan Tingkat Sistem Informasi dan Kelompok Pengguna
3.7.2 Karakter Sistem
Informasi
1. Sistem
informasi memiliki komponen berupa subsistem yang merupakan
elemen-elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem
informasi tersebut misalnya bagian input, proses, output. Contoh bagian input adalah salesman memasukkan data
penjualan bulan ini.
2. Ruang
lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang ditentukan
dari awal pembuatan yang merupakan garis batas lingkup kerja sistem
tersebut, sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem
informasi lainnya.
3. Tujuan
sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan
menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah sistem informasi berhasil
apabila dapat mencapai tujuan tersebut.
4. Lingkungan
sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistem
informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini turut
dipertimbangkan pada saat perencanaan sistem informasi.
Berikut ini merupakan manfaat dari Sistem Informasi.
1. Organisasi menggunakan sistem informasi
untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
2. Bank menggunakan sistem informasi
untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan
transaksi yang terjadi.
3. Perusahaan menggunakan sistem informasi
untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten
dengan jenis barang yang tersedia.
3.7.3 Komponen
Sistem Informasi
Komponen sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Sumber Daya Sistem Informasi.
Model
sistem informasi menunjukan bahwa sistem informasi terdiri dari lima sumber
daya dasar antara lain: manusia, hardware,
software data dan
jaringan.
2.
Sumber
Daya Manusia
Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua
sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar SI.
a.
Pemakai
akhir (juga disebut sebagai pemakai atau klien) adalah orang-orang yang menggunakan
sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Mereka dapat
berupa pelanggan, tenaga penjualan, teknisi, staf administrasi, akuntan, atau
para manajer. Sebagian besar dari kita adalah pemakai akhir sistem informasi.
b.
Pakar
SI adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.
Mereka meliputi analis sistem, pembuat software, operator sistem, dan personal tingkat manajerial, teknis
dan staf administrasi SI lainnya.
3. Sumber Daya Hardware
Sumber daya hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan
dalam pemrosesan informasi. Contoh-contoh
hardware dalam sistem informasi berbasis komputer adalahl:
a.
Sistem
komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan pusat yang berisi proses mikro, dan
berbagai peralatan periferal yang saling berhubungan. Contohnya adalah sistem
komputer palmtop laptop, atau desktop, sistem komputer berskala
menengah, dan sistem komputer
mainframe besar.
b.
Periferal
komputer, yang berupa peralatan seperti
mouse elektronik
atau keyboard untuk input data
dan perintah, layar video, atau
printer untuk output informasi, dan disk magnetic atau optikal untuk menyimpan sumber daya data.
4. Sumber
Daya Software
Sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi.
Sumber daya software dibutuhkan
dalam bentuk perintah pemrosesan infromasi dan prosedur agar dapat dengan baik
menangkap, memproses, serta menyebarkan informasi bagi para pemakai. Contoh-contoh
sumber daya software adalah:
Ø Software sistem, seperti program sistem operasi,
yang mengendalikan serta mendukung operasi sistem computer.
Ø Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan
langsung bagi penggunaan tertentu komputer oleh pemakai akhir. Contohnya adalah
program analisis penjualan, program penggajian, dan program pengolah data (word processing).
Ø Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi
orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi. Contohnya adalah perintah
untuk mengisi formulir kertas atau menggunakan software.
5. Sumber
Daya Data
Data dapat berupa banyak bentuk, termasuk
data alfanumerik tradisional, yang terdiri dari angka dan huruf serta karakter
lainnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya.
Data teks, terdiri dari kalimat
dan paragraf yang digunakan dalam menulis komunikasi, data gambar, seperti bentuk grafik dan angka,
serta gambar video grafis dan
video; serta data audio, suara manusia dan suara-suara lainnya, juga merupakan
bentuk data yang penting. Sumber
daya sistem informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses oleh berbagai
teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam:
a.
Database
yang menyimpan data yang telah diproses dan diatur.
b. Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan
dalam berbagai bentuknya, seperti fakta, dan peraturan.
6. Sumber
Daya Jaringan
Teknologi telekomunikasi dan jaringan
seperti internet, intranet, ekstranet
telah menjadi hal mendasar bagi operasi
e-business dan e-commerce yang berhasil, untuk semua jenis organisasi
dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Teknologi komunikasi dan jaringan
adalah komponen sumber daya dasar dari semua sistem informasi. Sumber daya
jaringan meliputi:
a.
Media
komunikasi. Contohnya meliputi kabel
twisted-pair. Kabel tembaga, dan kabel optikal fiber; serta teknologi
gelombang mikro, selular, dan satelit yang nirkabel.
b.
Dukungan
jaringan. Kategori umum ini menekankan bahwa banyak hardware, software, dan teknologi data dibutuhkan untuk
mendukung operasi dan penggunaan jaringan komunikasi. Contohnya meliputi
pemrosesan komunikasi seperti modem dan prosesor antarjaringan, serta software pengendali, seperti software sistem operasi jaringan dan
penjelajah internet.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:







4.2. SARAN
Dalam pembuatan sebuah sistem, sudah selayaknya kita
mengenal sistem apa yang sedang dibangun, mengenal elemen serta prosedurnya,
dan mengetahui tujuan serta sasaran dari sistem yang kita buat. Serta
memfokuskan pada informasi apa serta seperti apa yang ingin disampaikan, hal-hal
ini akan menunjang kemajuan sistem yang akan dibuat.